Rabu, 30 Desember 2009

KUNANG KUNANG DI JENDELA MALAM

Ketika senja sudah di penghujung cakrawala,kepekatan dari sang malam akan menjelma,ada bulan,ada bintang,bahkan langit yg berkabut sudah menjadi hal yg biasa,
dalam pekatnya hitam dari gelapan seekor kunang kunang menyepi menyendiri,di ranting pohon yg rindang,ketika yg lain brpesta dgn cahaya mereka,sang kunang kunang menyepi menyendiri,dahan melihat betapa sendunya wajah kunang kunang,namu dahan tak bisa berbuat apa apa, di jendela malam,kunang kunang tak bisa memberikan lampu indahnya, apa yg terjadi?
Serpihan dari tetesan air mata langit membwa kunang kunang pada kepahitan hidupnya,di jendela malam ia hanya tersenyum kecut,
adakah yg membuatmu terusik dalm pejagaan Ku?
Sang kunang kunang tak bergeming ketika pertanyaan itu muncul dalm kerdipan secuil dr anganya,
ia hanya brharap agar mentari esok hari secerah kebahagian langit menyambut fajar,
tak ada yg salah pada kumbang yg menabraknya hingga cangkang lampunya rusak dan butuh waku untk pulih,,krna di jendela malam ia masih berharap bs bernyanyi dengan riang tanpa beban, ia ingin mengatakan pada alam bahwa ia ada walau kdiranya hanya pada jendela malam yg pekat,tapi ia yakin ia mampu untk memberikan warna pada kehidupannya,,
luka pada lampumu hanya sebentar,,ketika ia telah pulih sinarilah pelangi walau cahayamu tak sindah mentari,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar