Rabu, 30 Desember 2009

BENING DI MATA DINDA

Jangan pernah katakana bahwa cintamu hanyalah untukku kerna kini kau telah membaginya, ma’afkan jika memang kini harus ku tinggalkan dirimu kerna hatiku selalu kau lukai, tak ada lagi yang bisa ku lakukan tanpamu ku hanya bisa mengatakan apa yang kurasa, ku menangis membayangkan betapa kejamnya dirimu atas diriku kau duakan cinta ini kau pergi bersamanya, ku menangis melepaskan kepergian dirimu dari sisi hidupku harus slalu kau tau akulah hati yang telah kau sakiti.
Suasana pagi menjelang siang ini cukup sendu sendu kelabu, tak ada sang mentari yang selalu tersenyum lebar ketika awan biru mendekatinya,,
Gadis manis yang akrab di panggil adinda itu masih tiduran di atas kasurnya yang serba warna biru langit,, ada sedikit cairan yang akan jatuh ke pipi putihnya,,kelihatanya ia sangat memikirkan sesuatu,, sesekali badanya yang tinggi gempal itu di gerakkannya ke kiri dan kekanan, ,
“ kenapa din? Kok keliatannya gelisah banget? Cerita toh kalau ada masalah..” ayu yang dari tadi memperhatikan tingkah aneh sahabatnya itu mulai mengeluarkan suara,
Gak apa-apa mbak,, jawabnya dengan sedikit senyuman kemudian menutup wajahnya dengan bantal.
“Din.. sampai kapan kamu terus begini? mbak tau anti pasti masih memikirkannya kan?” Ayu berhenti dari aktifitas membacanya, menatap sahabatnya dari meja belajarnya,, tumpukan buku tentang akutansi dan ekonomi islam memenuhi rak buku hingga ke meja belajarnya,
Dinda menggelengkan kepalanya tanpa membuka tutupan bantal dari wajah manisnya itu,
“Din.. mbak tau gimana perasaan anti,, tapi tidak seharusnya anti seperti ini, anti masih punya Allah untuk mengadu,, jadi akhwat jangan lemah gitu toh din,,, din,,,” ingat firman Allah,, “ Allah tidak akan menguji seseorang di luar kemampuannya” jadi Allah tau anti pasti bisa menghadapi masalah ini.”
“din.. mbak tau anti itu gak tidur,, tapi pura pura gak mau dengar apa yang mbak bilang,, iya kan?” ayu yang sangat faham betul tentang sahabatnya itu tidak ada basa-basi lagi bila ia ingin mengatakan apapun,,tapi masih menjaga perasaan dinda,
Dinda melepas bantal yang membuat dia susah bernafas,, wajahanya acak acakan, matanya merah,, mungkin dia habis menangis atau matanya merah kerna tutupan bantal yang menghimpit bola matanya yang tidak terlalu besar itu.
“ dinda dengar kok…Cuma dinda gak mau ngebahasnya lagi” ucapnya dengan tatapan sedikit sayu
“gimana gak di bahas din? Orang anti selalu murung kayak gitu.. orang gila yang di rumah sakit jiwa aja gak semurung anti.. akhirnya ayu mulai mencairkan suasana
i..i..ih mbak tu ya,, masa dinda di bandingkan sama orang gila,, ya gak banding lah mbak.. tapi kalau mbak,, wa,,h pasti satu sama,, he,,he kali ini dinda menyambut guyonan ayu yang lebih tua darinya hampir dua tahun,
ayu adalah alumni pesantren salafi di wilayah jawa timur, jadi dia mengahabiskan masa sekolahnya sampai tujuh tahun,, satu tahunnya lagi dia menamatkan hafalan Qur’annya, dan melanjutkan studynya ke daerah Riau, jurusan ekonomi islam bukanlah pilihan pertamanya ketika mulai masuk test di Universitas,tapi Tafsir Hadist fakultas ushuluddin,, Cuma gimana lagi,, Allah menempatkannya di Fakultas Syari’ah jurusan Ekonomi Islam. Ia mengenal dinda ketika acara penyambutan mahasiswa baru di kampus, dan mereka berdua langsung akrab kerna banyak persamaan di antarnya sama sama ingin menjadi hafidzah dan menguasai beberapa bahasa di dunia, wah,, luar biasa,, moge tercapai ya yu..(^_^)
“din.. menurut anti,, pengaruh emansipasi wanita saat ini berdamapak positif atau negative? Trus gimana sih emansipasi itu dalam pandangan islam?” ayu mulai menghidupkan laptopnya,, mungkin dia ada tugas,,
“ ya,, Tanya aja sama mentri pemberdayaan wanita biar lebih rinci” jawab dinda bercanda sambil memperbaiki tempat tidurnya,,
“ ya Allah,,, mbak serius..” ucap ayu sedikit kesal melihat sahabatnya itu tidak terlalu memperdulikan pertanyaannya
“oke deh kalau begitu,,begini ya mbak yang cantik,, sebenarnya emansipasi wanita itu tidak ada salahnya,, dalam islam juga wanita dan laki laki itu tidak ada bedanya, bahkan setelah kedatangan islam lah kedudukan wanita mulai terangkat,,tapi,,, itu hanya dalam lingkup mencari pahala di hadapan Allah,,
“Ayu mengkerutkan keningnya,, mbak gak faham apa yang anti jelaskan din..”
“ya Allah mbak.. masa gak faham? Emang harus pakai bahasa arab? Atau jerman? Atau inggris? Canda dinda
di…..iiiin…. anti serius gak sih? Rajuk ayu…
iya,, iya,,, udah tua kok ngerajuk segala,, lagi lagi dinda bercanda,,
begini lo mbak ayu atikah maghfiroh….emansipasi wanita itu adalah tuntutan persamaan antara laki laki dan perempuan yang dulunya kaum perempuan hanya di jadikan sebagai alat pemuas yang tidak lebih dari seorang budak, ketika jaman dulu,, waktu mbak dan dinda masih di alam antah barantah,, perempuan hanya di jadikan 3 R?
Mbak tau apa itu tiga R?
Ayu menggelengkan kepalanya…
Dinda tersenyum manis,, tiga ur itu adalah sumuR ,kasuR, dapuR, saat itu perempuan tidak boleh sekolah, nah,, nyai Raden Ajeng Kartinilah pencetus emansipasi wanita,, menuntut persamaan hak dengan kaum lelaki,,
Persamaan hak? Ayu masih bingung
Iya mbak,, persamaan hak,,bukan hak seperti yang mbak bayangkn,,pasti mbak membayangkan kalau persamaan hak yang dinda sebut adalah peramaan hak dalam semua aspek? Ya kan?
Lagi lagi ayu menggelngkan kepalanya,,,
Persamaan hak disini dalam artian,, perempuan juga harus belajar,, menikmati indahnya alam, kerna perempuan di ciptakan untuk menyempurnakan kehidupan lelaki,, bukan untuk jadi budak,,itu menurut sejarah indonesianya,, kalau di tinjau menurut islam,, berarti kita kembali kepada Al Qur’an dan Hadist.. dan sejarah ketika Rasulullah masih berdakwah menyebarkan islam..
Dalam Al Qur’an banyak sekali ayat yang menyebutkan bahwa laki laki dan perempuan di mata Allah sama saja..
“ barang siapa di antara laki laki dan perempuan mukmin yang melakukan kebajikan maka Allah akan memberikan ganjaran padanya” dalam ayat itu jelas jelas di sebut laki laki dan perempuan,,
Dan dinda faham mbak lebih hafal ayat ayat apa saja yang menjelaskan tentang ini..
Ketika islam datang,, maka derajat perempuan yang di nilai nol saat itu tertinggikan,, kerna cahaya islam perempuan sangat di muliakan,, dalam artian emansipasi wanita itu sedikitpun tidak salah dalam islam,,
Bila perempuan ingin belajar,, silahkan,, ingin bekerja silahkan,,yang jadi masalah itu adalah ketika emansipasi ini di kambing hitamkan menjadi ajang kebebasan bagi wanita dalam berkarir,,
Banyak dari para wanita yang lupa sampai dimana batasan-batasan emansipasi itu sendiri, mereka beranggapan bahwa emansipasi wanita itu 100 % menyamakan status mereka dan laki laki,, maka timbullah istri yang mengatur suami,, istri pulang malam kena sibuk bekerja dan bisnis,, rumah tangga,, anak-anak hingga suami yang menjadi imam di rumahnya pun di abaikan,,
Padahal jelas jelas dalam Al-Qur’an “ar rijalu qowwamuna alannisa”
Emansipasi itu tidak salah dalam islam, hanya saja beberapa orang salah menanggapinya dan menyalah artikan emansipasi wanita itu sendiri,,
Allahu’alam mabak,,,
Hu..uf sekarang mbak sudah faham..syukran ya din,, ucapnya girang..
Assalamu’alaikum…suara fazri mengejutkan dinda dan ayu yang sempat di jeda kesunyian
Wa’alaikum salam,,,
Fazri merebahkan tubuhnya di atas kasurnya,,jilbab coklatnya belum sempat di buka..
Kenapa faz? Capek ya? Tanya dinda sambil mengambil buku Revew Your Life di rak bukunya..
Capek sih nggak.. Cuma ana kesal.. ucap fazri yang masih terkulai di atas kasurnya..
Kesal kenapa? Tanya ayu yang sibuk mengetik kesimpulan dari penjelasan dinda..
Fazri duduk dan meletakkan bantal di pangkuannya,, kaos kakinya belum sempat di buka..
“tadi kan ada syuro di fakultas,, ngebahas acara muharram fair nanti,, jadi ana gak tau ana kesal dengan seorang akhwat,, ngomongnya nyrocos saja,, sampi kesempatan ana untuk bicara itu gak ada? Apa sih yang di inginkannya? Jelas fazri sedikit berapi-api
Suasa kamar itu sejenak sepi,, yang terdengar suara angin yang meniup sepoi sepoi gorden kamar berwarna merah hati, ukiran beberapa kaligrafi menghiasi keindahan kamar yang tidak terlalu besar itu,, dinda yang dari tadi sudah memulai bacaannya kini duduk mendekati fazri..ayu juga menghentikan ketikannya,, mereka bertiga adalah sahabat dekat,, jadi dinda dan ayu tidak ingin menyinggung perasaan fazri dengan menyibukkan diri masing masing,, apalagi fazri anaknya cepat tersinggung dan memang dia tidak terlalu banyak omong,, bila dia mengeluarkan kata kata seperti tadi itu tandanya dia sangat kesal dan marah,,
“faz…ingat,, setiap orang itu berbeda beda,, jadi fahami saja ya… bujuk ayu
Gak mungkinlah mbak,, masa kita terus yang memahami orang lain.. orang lain jugakan mesti memahami kite.. bantah fazri dengan khas melayunya..
Kali ini dinda tak ingin komentar,, takut salah kata atau salah dalam bertingkah,,
“ana malas berorganisasi” ucap fazri lirih dan mengeluarkan air mata..
Wa..h.. kok jadi nagis begini faz..? sob.. ingat gak kemaren ketika ustad rahman memberi taujih pada acara seminar “ dan kamulah generasi rabbani itu…”
Beliau menyampaikan bahwa dakwah ini ibarat pohon yang memiliki dedaunan,, banyak yang jatuh berguguran , daun yang jatuh berguguran itu akan menjadi sampah,, kalaupun bermanfa’at pasti menjadi pupuk itupun setelah membusuk.. nah,, pohon dakwah itu tidak akan bosan memunculkan daun daun baru bahkan tunas sekalipun,,jadi ingat sobat,, kita itu ibara daun di pohon dakwa,, jangan sampai anti merasa melakukan sesuatu yang tidak bermanfa’at,,organisasi adalah sarana dakwah saja, ana tidak akan marah bila anti ingin berhenti,, tapi coba kita fakir,, bila setiap kader berfikir seperti itu siapa yang menggerakkan dakwah di kampus? Anti liat saja masih banyak hal hal yang masih jauh dari ajaran islam di kampus kita,, berboncengan,, duduk mojok di tepi kantin,, kalau bukan kita yang mengajak mereka siapa lagi sob? Inyansurullaha yansurkum” kuncinya itu,, dinda menyudahi ceramah singkatnya,,
Fazri memeluk sahabatnya itu…syukran ya sobat,,, ana tadi terlalu emosi mungkin,, akunya,,
Begitulah dinda,, gadis yang tidak ingin sahabat sahabatnya lelah melangkah di jalan panjang ini,, walau hatinya menyimpan sejuta luka,,dia bukanlah gadis yang sempurna,, bahkan ucapan yang kerap memberikan semangat baru pada orang lain tidak mampu menyinari hatinya yang galau..dia tau Allah telah menegaskan “ kabura maqtan ‘indallahi antaquulu mala taf’alun” tapi dia punya usaha untuk memebrikan semangat pada saudara saudaranya agar sedikit banyaknya apa yang di katakannya adalah batu loncatan buat dirinya untuk melangkah ke arah yang lebih baik.
Suasana malam yang begitu indah.. anginnya tidak terlalu kencang sehingga membuat dinda betah berlama lama di luar kostan..
Senyumannya kecut,, ketika kata kata yang masih terngiang di telinganya itu menggerogoti otaknya..
“ dinda,, bila malam sudah tiba,, pandanglah rembulan, maka ana disini juga akan memandang rembulan dan pandangan kita akan menyatu di rembulan”
Huh,, itu hanya kenangan silamnya,, kenangan yang membuat dinda begitu terluka hingga tak ada kata kata yang bisa di ukirkan untuk menggambarkan luka itu..
Ketulusannya di gantikan oleh penghianatan, bahkan lebih sakit lagi,, ketika ia telah memberikan suatu kerpecayaan penuh pada orang yang sama sekali belum pernah ia kenal,, tapi kepercayaan itu di hancurkan berkeping keping hingga puing puing dari serpihan nya telah menjadi debu,
Adinda syafira munawarah,, itulah nama lengkap yang di berikan eyangnya dulu ketika ia baru menghembuskan kehidupannya di dunia fatamorgana ini, ia tidak pernah menyangka kalau ia akan di lukai sedalam ini,, berusaha untuk bangkit kembali adalah mimpi indah buatnya,, cinta yang telah di pahat kini akan menjadi hiasan dinding di hatinya, walau pahatan itu akan berubah menjadi luka yang berdarah,
Dinda tidak tau apa maksud di balik semua ini,, sang ikhwan yang pernah menjadi tambatan hatinya tega menyakiti cintanya,, padahal ia tau cinta yang seperti ini adalah haram hukumnya, ini tidak lebih dari istilah berpacaran,, tapi kelemahannya sebagi manusia yang membuatnya terjerat dengan fasal sekian sekian hingga ia harus di hokum dengan luka sepedih ini,,
Lagi online? Tanya dinda melihat ayu yang chatingan entah dengan siapa..
Iya,, anti belum tidur toh? Tanya ayu yang masih konsen depan laptopnya
Ini mau tidur mbak.,, jawabnya singkat,
Fazri yang dari tadi sibuk ngetik juga sepertinya sedang online,, tapi kelihatnnya ia tidak chating,,
Lagi chat juga ya faz? Tanya dinda yang sudah merebahkan tubuhnya
Gak,, lagi buka Google,, Browsing doang,, lagian mau chat juga,, chat dengan siapa.. jawab fazri sedikit bercanda..
Aa mu gak ada ngirim email lagi? Tanya fazri
Aa siapa? Aa gym? Canda dinda yang sudah tau siapa yang dimaksud oleh fazri
Iya.. Aa Gym.. antikan teh rini,, masa anti gak tau,,, fazri membalas canda dinda..
Kalau ana teteh rini berarti anti teteh nining dong.. balas dinda lagi
Ayu hanya bisa geleng geleng kepala mendengar guyonan sahabat sahabatnya itu..
Mbak ayu,, mbak tau gak,, dinda itu sekarang udah ada yang punya,,fazri mulai lagi
Hus,,, gak boleh gitu,, ntar dia nangis loh.. kata ayu
Dinda yang sudah mulai megantuk pura pura tidak mendengarkan canda dari fazri,, di letakkan headset di telinganya kini ia larut dengan murattal yang di bawakan musy’ari rasyid alasy..
Ia tidak ingin mengingat kembali masa suram yang mengukir sayatan luka di hatinya,, kini ia ingin menjadi yang terbaik buat dirinya sendiri dan juga orang yang ia cintai..
Lagi sibuk ya mbak? Tiba tiba anisa mucul di daun pintu kamar yang kebetulan belum di kunci,
“oo.. gak kak,, masuk dulu… ayu yang setengah kaget mempersilahkan anisa yang kebetulan ketua kostan yang lebih tepatnya kami sebut “pondokan akhwat asy syifa”
Tanpa ragu anis masuk dan duduk tepat di kasur adinda, adinda juga kaget,, kerna tadi ia sempat terbawa alunan marattal,
Eh,, kak nisa,, afwan kak,, kaki dinda kena sama kakak,, ucap dinda sambil memperbaiki posisinya,, di ambilnya jilbab kaos yang tergantung tepat di atas lemarinya,, kemudian dinda duduk di samping anisa,,
Anisa adalah akhwat yang paling tua sekaligus akhwat yang paling di segani di seputar pondokan, sekarang akhwat yang berwajah oval ini sudah semester tiga belas,, entah kapan wisudanya, padahal dia adalah mahasiswi yang bisa di katakana pintar di jurusan bahasa inggris,, IPK nya aja 3,50 mata kuliahnya sudah habis, judul skiripsinya juga sudah di terima, hanya saja beliau belum mau serius untuk mengerjakannya,
Malam ini kita ada syuro di pondokan.. anisa memulia pembicaraannya. Fazri yang dari tadi sibuk mengotak atik laptopnya kini terpana menatap kakak yang paling di seganinya itu,,
Syuro? Tanya dinda sedikit jengkel..
Iya,, kita syuro di pondokan kita ini,,anisa mengulangi kata katanya untuk yang kedua kalinya,
Ngebahas apa kak? Lagi lagi dinda tidak setuju kalau malam ini harus ada syuro.. matanya sudah mulai berat,
Kita akan ngebahas peraturan pondokan yang mungkin terlupakan atau sengaja di lupakan,, jawab anisa lembut
Gak bisa besok kak? Tanya fazri sambil mematikan laptopnya.
Besok kakak harus memberikan laporan pondokan kita ke kak hafifah,, beliau lagi disini, tegas anisa,
Kak hafifah adalah penanggung jawab semua pondokan akhwat di sekitar kampus, beliau tinggal bukan di wilayah ini, kurang lebih 5 jam perjalanan dari sini, tapi satu kali dalam sebulan beliau akan datang mengontrol para akhwat, masing masing ketua pondokan akan melaporkan apa saja musykilah di pondokan, sekitar dua belas pondokan akwat yang masing masing pondokan penghuninya minimal 15 orang. Gak kebayang susahnya kak fifah mengemban amanah ini, beliau alumni UIN Jakarta jurusan satra arab sedangakn suaminya alumni Al Azhar Cairo..sama sama aktif di medan dakwah,
Anisa menatap adik adiknya itu dengan senyuman manis..
“ayolah mujahidah,, kalahkan setan satn yang menggrogoti akal kita” anisa mulai menyemangati adik adiknya itu memang harus begitu, sebagai kakak dan ketua pondokan anisa merasa mempunyai tanggung jawab dan peranan penting di pondokan,
Ayu mulai siap siap dan memasang jilbab sarungnya,, fazri juga nampaknya sudah mulai mempersiapkan diri walau wajahnya tak semanis aslinya lagi kerna cemberut. Sedangkan dinda,, jangan di Tanya,, wajahanya tidak ada bedanya lagi dengan jeruk purut,,
Di ruang depan pondokan,, ruangan yang cukup besar untuk di jadikan tempat syuro,, tapi sudah menjadi tradisi dari dulu ruangan ini adalah temapat untuk sholat berjama’ah, syuro dan kajian rutin setiap minggu,, selebihnya palingan tempat belajar atau tem[at bercerita para penghuni pondokan,,
Mading yang baru saja di ganti oleh sabila anak semester tiga keliatan sangat menarik, apalagi ada info tentang mempercantik diri ala islami,,membuat para akhwat ingin membacanya, hiasan beberapa kaligrafi cukup memperindah dinding ber cat putih itu, bunga gantungan buatan mereka dulu juga masih cantik dan warnanya cerah,,
Eka merapikan buku bukanya dari ruang depan, mungkin tadi dia belajar di depan.,, semuanya sudah berkumpul menjadi satu,, gaya mereka sangat lucu lucu,, apa karena syuronya yang terkesan dadakan,, atau waktunya yang sudah tidak memungkinkan lagi,, jam 21:30 adalah waktu yang mantap untuk tidur atau baca baca di kamar,, atau bercerita dengan teman sekamar atau bisa juga online,, ^_^
Ada yang jilbabnya mencot sini mencot sana. Ada juga yang pakai mukena, bahkan ria hanya menutupi kepalanya dengan kain sarung doank,,
Dinda tersenyum setalah ia mendapatkan posisi duduk di samping fazri,
Fazri menyenggolnya,,
Kenapa din? Ada yang lucu ya? Tanya faizah yang heran melihat tingkah dinda
Gak ah,, gak ada,, Cuma pengen ketawa saja,, jawab dinda menggigit bibirnya
Ayolah din,, kalau ada yang lucu bagi bagi donk,, lagi lagi faizah masih penasaran
Dinda Cuma ngebayangin gimana kalau gaya kita yang sekarang ini kita bawa ke kampus trus di liatin orang khususnya ikhwan,, malu kan? Apalgi desi tuh…. Jilbabnya kagak nahan,, ampe matanya gak keliatan lagi.. ntar kak anisa gak tau kalau dia ternyata tidur.. ucap dinda sambil tertawa..
Beberapa akhwat yang mendengarkan dinda juga ikut tertawa,,
Ini memang taktik agar nanti kalau ana tidur gak ketahuan,, canda desi
Wah des,, kalau begitu,, ana juga contoh gaya anti deh,, dinda juga sudah setengah mati menahan tawa,,
Tiba tiba suasana hening,, tawa kecil dari mereka sunyi senyap tak terdengar lagi,, semua merapikan posisi duduk mereka,, saat anisa tiba di ruangan.
Baiklah adinda adinda yang sholehah,, kakak mulai dengan assalamu’alaikunna warahmatullahi wabarakatuh..
Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh,, jawab para akhwat hampir berbarengan,,
Jangan kaku seperti itu dong,, canda anisa sedikit senyuman,,
Alhamdulillah,, alladzi khalqolmauta wal hayata liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amala, asyhadu an laa ilaha illahllah,, wa asyhadu annamuhammadarrasulullah,,
Baikalah para mujahida kepunyaan Allah sekalian,, sebelum kita memulai syuro yang akan kita bahas bersama,, ada baiknya kita mendengarkan lantunan kalam ilahi yang di bacakan hafidzah,, silahkan dek,,
Suasana ruangan itu sangat sepi.. semuanya tunduk penuh kehusyu’an walaupun beberapa orang menyempatkan diri untuk tidur,, dinda berdiri menghidupkan kipas angin, maklumlah, udara di bumi lancang kuning ini memang sangat panas,,
Beberapa menit kemudian hafidzah yang juga seorang hafidzah menutup tilawahnya dengan shodaqollahl’azhim…
Demikian lah tilawah yang di bacakan ukhti hafidzah,, semoga dengan di bacakan nya kalam ilahi tersebut,, berkahlah apa yang ingin kita lakukan ini,,
Allah telah berfirman: “ apabila disebut nama Allah maka bergetarlah hati mereka, dan bila di bacakan ayat ayat Nya maka bertambahlah keimanan mereka sesungguhnya kepada Rabb merekalah mereka bertawakkal”
Selanjutnya seperti biasa,, sebelum kita memasuki acara yang sangat inti,, alangkah indahnya bila kita mendengarkan santapan ruhani dari adinda ,,
Adinda yang kaget mendengarkan namanya di sebut anisa membelalakkan matanya…
Dinda ya kak? Tanya dinda ragu..
Iya,, jawab anisa lembut dan singkat..
Dinda menarik nafasnya dalam dalam,, siapa yang berani membantah kak anisa,, beliau bukannya garang tapi sifat pendiamnya itu yang membuat smeuanya menyeganinya, tertawa aja gak pake suara, palingan hanya senyum dan menampakkan barisan gigi putihnya,kalau bicara pun yang bermanfa’at saja, waktunya selalu di isi dengan aktifitas, ilmunya tentang islam lumayan banyak, ayu aja yang dari pesantren salafi masih segan dengan kak anisa,, boro boro adinda,, hemm,ehemmm
Dinda menggaruk kepalanya yang tidak gatal,, baiklah,,
Asslamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh….
Segala puja dan puji kepada Allah yang masih memberikan kita begitu banyak nikmat, nikmat iman, islam dan ukhuwah seperti yang kita rasakan saat ini, itu hanya yang tampak dan yang bisa di rasakan,, akan tetapi ada nikmat yang bisa dirasakan tetapi sering di lupakan oleh kita,, apa itu ukhti semua?
Nikmat bernafas.. sesungguhnya Allah maha pemurah,, Allah lah yang memiliki segalanya,, kebayang gak kita kalau setiak oksigen yang kita hirup di minta bayarannya sama Allah,, seratus rupiah saja satu tarikan nafas sudah berapa juta kita ngutang sama Allah.. ucap dinda dengan senyuman,, apalagi matanya sudah melek.
Beberapa akhwat senyam senyum.. mereka memang sangat menyukai adinda bila memberikan taujih,, kerna terkesan lucu dan tidak monoton,, anisa juga mengetahui itu makanya dia memilih dinda untuk taujih.
Banyak lagi nikmat yang memang jarang kita syukuri,, contohnya aja nikmat hidung, walaupun hidung kita tidak mancung gak apa apa, yang guna itu bukan mancungnya,, tapi lobangnya,, emang kita mau hidung kita mancung kayak pinokio tapi gak ada lobangnya,, bernafas dari mulut siapa yang tahan? Ya nggak? Canda dinda..
Sepertinya tak ada lagi mata yang ngantuk mendengarkan guyonan dinda,, ada yang tertawa kecil, bahkan yang ngakak juga ada,, tapi anisa dan beberpa akhwat lain hanya tersenyum,
Siapa sih yang mau menjual matanya dengan emas seberat gunung uhud? Menjual telinganya sebanyak mutiara hitam? Rugi choy…
Kenapa ane bilang rugi? Kerna bila mata antunna di jual. Antunna tidak akan bisa melihat lagi,, khususanya wajah ane. Bila telinga antunna juga di jual,, antunna tidak akan bisa mendengar apa yang ane bilang ini..he,,he
Huuuuuuuuuu sorak beberapa akhwat melihat gaya narsis dinda,
Sudah,, gak usah berteriak,, udah malam, nanti pondokan lain ngira ada yang ninggal di sini,, he,,he,,
Kemudian,, salwat dan salam kita hadiahkan kepada kekasih Allah buah hati aminah suri tauladan ummah yakni nabi besar Muhammad saw dengan melafazkan
“Allahumma………….”
Malam ini ane ingin memberikan taujih singakt tentang hadist nabi yang menceritakan keutamaan menuntut ilmu,
Di riwayatkan dari Muslim sesungguhnya Rasulullah pernah berkata:
“ Sesungguhnya Allah memiliki ribuan malaikat, jadi malaikat itu mengepakkan sayapnya turun dari langit menuju bumi, mereka sedang mencari cari sesuatu,, sekelompok malaikat menyeru dan memanggil kelompok malaikat lainnya,, “ hai malaikat malaikat,, kami telah menemukan apa yang kita cari tadi” terika salah satu dari malaikat tersebut,, maka malaikat yang di panggil tadi berbondong bondong menghampiri mereka,,
Kira kira siapa yang tau mereka sedang mencari apa? Tanya dinda?
Para akhwat hanya diam dan terkesima mendengarkan cerita dinda..
Ternyata mereka menemukan majlis ilmu.. majlis dzikir,, majlis yang di isi dengan hal hal yang bermanfa’at..
Seperti majlis kita ini insya Allah…
Amin……. Ucap para akwat hampir bersamaan,,
Kemudian para malaikat malaporkannya pada Allah,,
apa yang kalian temukan? Tanya Allah,, ingat ya Allah maha tau segalanya,
“ kami menemukan sekelompok manusia ya Allah” jawab malaikat
Apa yang mereka lakukan?
Mereka mengagung agungkan Mu, membesarkan asma Mu, ya Allah
Apa yang mereka harapkan dariku?
Surga Mu ya Allah
Apakah mereka sudah pernah melihat surgaku?
Demi Allah belum.
Lalu bagaimana jika aku menunjukkannya sekarang?
Demi Engkau mereka akan lebih bersunggung sungguh meraih surga itu.
Lalu apa yang mereka takuti dari Ku?
Mereka sangat takut akan Azab neraka Mu.
Apakah mereka pernah melihatnya?
Demi Allah belum.
Bagaimana jika Aku memperlihatkannya?
Niscaya mereka akan lari terbirit birit ya Allah..
Kalau begitu,, kalian menjadi saksi bahwa aku telah mengampuni hamba yang duduk di majlis itu..
Kemudian,, salah satu dari malaikat itu protes,, ya Allah ada seorang dari mereka datang kemajlis ilmu itu dalam keadaan terpaksa,, lalu apakah dia akan di ampuni?
Allah menjawab,, ya,, kerna dia telah berada dalam golongan orang orang yang memuji Ku.
Subahanallah… walau kita terpaksa mengikuti syuro ini,, dosa kita telah di mapuni Allah,, dan ingat,, setiap majlis dikir,, maka di dalamnya ada malaikat yang ikut mengikuti majlis itu,,
Ya demikianlah taujih singkat ana,, kurang dan lebih mohon ma’af..
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Syuro berjalan dengan lancer, tidak seorang pun dari mereka yang membentah atau keberatan dengan peraturan pondokan kerna mereka tau peraturan itu untuk mereka juga,

Kampus saat ini sangat ramai,, tidak biasanya,, apalagi hari sabtu adalah hari libur bagi beberapa fakultas,, dinda dan fazri masih sibuk di bawah pohon rindang depan gedung jurusan bahasa arab, hari ini hanya ada satu mata kuliah,, sedangakan fazri yang jurusan agama islam tidak masuk kerna dosennya berhalangan,,
Hayo…. Lagi ngapain kak? Tanya sabila adik pondokan mereka,,,
Huh,, dasar jadi anak nyebelin banget,, canda dinda yang memang akrab dengan sabila,,fazri hanya tersenyum kerna memang tabiatnya tidak terlalu banyak bicara
Kakak lagi ngapain? Yang nyusul duduk di bawah pohon rindang..
Ngitung ikhwan yang leawat sekalian mendata berapa ikhwan yang ke kampus,, canda dinda dengan memainkan kedua lais mata tebalnya.
Ye,,, kakak ikhwan terus.. gak ada yang lain..
Huh,, gak usah sok muna,, gak mungkin kakak mikir sabila,, capek deh,, cnda dinda lagi
Iya kak,, jaga hati kenapa.. lagi lagi sabila gak mau kalah
Emang kalau di sebut ikhwan hati itu sudah terkotori? Ya iyalah sabila kan hatinya sensitive cerita ikhwan,, makanya nikah,,, dinda masih meneruskan canda mereka
Kakak tu yang nikah, usia kakak kan lebih tua dari ana,,
Nikah tu gak tergantung usia dek,, kalau sabila udah merasa mampu,, ya nikah saja,, fazri membela sahabatnya
Cihui….i… enaknya di bela,, teriak dinda girang
Sabila memonyongkan bibirnya.. sedangkan fazri hanya tersenyum saja sambil mengambil Al Qur’an dari dalam tasnya..
Assalamu’alaikum,, disini pengambilan sertifikat kemaren? Tanya seorang ikhwan dengan menundukkan pandangannya..
Oh,, bukan,, mungkin disana,, jawab adinda sambil menunjukkan jari telunjukkan kea rah fakultas psikologi..
Oh,, afwan ya,, assalamu’alikum,, sang ikhwan berhembus dari hadapan mereka.
Kenapa? Dinda menyenggol sabila yang masih menatap ikhwan itu..
Wah,, dia siapa kak? Kayakanya ana sering melihatnya di syari’ah..tanya sabila dengan gaya serius..
Kenapa? Minta ta’rus sama dia? Lagi lagi dinda mengajak bercanda..
Ih kakak gak pernah serius,,kak dia siapa? Tanya sabiila kea rah fazri,,
Dia itu tunangan kak dinda,, jawab fazri singkat?
Ha,,,,,???? Gak mungkin,,, masa kak ikhwan itu mau dengan kak dinda,,, canda sabila melirik dinda,,
Beneran kak? Kali ini sabila yang menyenggol lengan adinda,,
Pipi dinda memerah kerna malu,,
Kakak kok gak bilang bilang kalau kakak sudah di khitbah?
Emangnya harus di umumkan ya? Tanya dinda
Ya setidaknya biar orang gak naksir sama dia,, wah,, kakak cocok lo dengan dia,, sama sama …….
Sama sama apa? Tanya fazri..
Sama sama cantik and ganteng.. jawab sabila sedikit genit
Emang ganteng dan cantik itu patokan utama? Yang jadi patokan utama itu agama adikku,,,,, kali ini dinda kelihatan lebih dewasa,
Iya kak,, sabila tau.. kakak kan walaupun nyebelin tapi baik kok,, ih,,, sabila jadi iri deh,, canda sabila,,
Begitulah mereka saling bercanda,,
Dinda memang sudah menerima lamaran dari seorang ikhwan yang di ta’arufkan oleh murabbiyahnya..
Beberapa minggu setelah ia di khianati oleh ikhwan yang pernah ia cintai..
Berat hatinya untuk menerima lamaran tersebut,, tapi entah apa yang mendorongnya menerima ikhwan yang memang ia kenal dari awal ia masuk dunia dakwah,, kira kira tiga minggu lagi acara pernikahan akan di gelar,, sang ikhwan sudah merah gelar S1 nya di Al Azhar cairo,,dan sekarang beliau menjadi dosen di fakultas Syari’ah.. aktif juga mengisi kajian di beberapa jama’ah islam bahkan bergabung dengan organisasi kampus dengan mahasiswa,
Dinda juga belum tau apakah mentalnya sudah siap menyendang status istri ketika ia masih berstatus mahasiswi.
“ banyak yang nikah ketika masih kuliah,, justru memberikan semangat baru pada mereka sendiri,, kerna gejolak yang mereka rasakan sebagai remaja sudah bisa di salurkan dengan pasangan halal sendiri” itulah nasehat ibunya ketika ia bingung apakah ia menerima lamaran itu atau tidak.. jawaban istikharahnya belum juga muncul samapi saat ini. Desakan dari orang orang dekatnyalah yang menjadi factor utama baginya menerima lamaran itu
“ terima aja din,, apalagi yang anti inginkan? Mengharapkan orang yang belum pasti itu sama saja mendirikan benang basah” kalau yang itu adalah nasehat fazri
“iya din,, walaupun anti belum mencintainya,, mbak yakin cinta itu akan tumbuh ketika kalian sudah menikah,, disitulah kalian rasakan betapa indahnya pacaran setelah pernikahan.” Ini nasehat persi ayu,,
“ anti lihat apa lagi din? Agamanya? Fisiknya? Beliau itu adalah teman abang di Cairo dulu,, abang tau gimana sifatnya,, bahkan kesehariannya.. insya Allah dia bisa menjadi imam bagimu..” yang satu ini nasehat dosen yang melanjutkan S2nya di Cairo dulu,, dinda memanggil abang dengan beliau kerna istrinya sang dosen adalah kakak sepupu dinda,
“ pilih yang terbaik menurutmu nak,, jangan turuti emosi,, tanyakan hati nuranimu..” pesan yang agak berbeda ini datangnya dari ayahnya sendiri,, sepertinya hanya ayahnya lah yang bisa memahami perasaannya,, tapi tidak mungkin kerna yang berpihak padanya hanya seorang saja,, yaitu ayah tercinta..
Kok jadi ngelamun gitu sob? Tanya fazri…
Gak,, ana Cuma teringat ketika dulu,, ketika ana belum tau apa itu cinta kepada lawan jenis,,, ucap dinda lirih,,
Sabila bertopang dagu memadangi kakak yang memanjakannya itu,,
Fazri tarik nafas dalam dalam.. apalagi yang anti sesalkan sob?semuanya sudah berlalu.. tak ada yang bisa mengulanginya kembali…
Kenapa kak? Kak dinda masih ingat dengan yang disana? Tanya sabila sedikit memaksa
Udahlah kak,, ngapain kakak fikirkan dia,, dia aja tega nyakitin kakak,, lagian sejak kenal dengan dia,, kakak itu future,,berubah derastis,, kakak jadi sering nangis,, emang dia bisa kasi apa sama kakak? Cinta? Cinta kerna Allah itu gak gitu kak,, apa dia pernah mengingatkan kakak kepada Allah? Kakak terlena dengan cinta.. padahal dulu kakak yang sering kasi taujih sama kami tentang hakikat cinta,, kakak kembali lagi seperti dulu,, gak usah ingat dia,, dia gak pantas buat kakak.. sabila terlihat berapi-api.. wajar saja,, kerna dia sangat menyayangi adinda…
Hus,, gak boleh gitu.. kesalahan gak mutlak ke dia semuanya,, lagian cinta gak bisa di paksakan.. udahlah,, kakak gak mau bicara itu,, ucap dinda dan menundukkan tatapannya..
Fazri berdiri dan mendekati dinda,, udahlah sob,, gak bagus nangis disini,, ini kampus,, iya,, iya,, ana faham perasaan anti,, tapi setidaknya anti sudah di khitbah,, ingat,, anti gak boleh nyakitin perasaan orang yang telah mengkhitbah anti,, apalgi pernikahan kalian hanya beberpa minggu lagi..fazri mengelus jilbab pink dinda,,,
Din,,, ustad nengok in kesini lo,,, fazri memperkecil suaranya,,
Ustad yang di maksud fazri adalah ikwan yang telah mengkhitbah dinda,,
Mati kita din,,beliau datang kesini…
Afwan ya,, dari tadi ana nunggu ikhwan disana tapi belum ada yang nongol.. ana juga udah nelpon akhi syaiful.. tapi hp nya gak aktif.. kira-kira ada yang bisa di hubungi lagi ngak? Tanya zilan begitu akrab beliau di panggil.
Mata lelaki berpostur tinggi tegap itu terhenti ketika dia melihat dinda dengan wajah dan mata sembab,,
Mata mereka tabrakan,, cepat cepat dinda dan zilan memalingkan pandangan mereka.
Ooo.. ustad hubungi saja akhi samudra,, ni nomornya,, : fazri mendittekan no samudra sekertaris umum rohis universitas.
Syukran ya,,.. assalamu’alaikum.. ucap zilan dan sekali lagi beliau berlalu
Sabila yang dai tadi heran melihat zilan kini bersuara,,
Ih,, kok dia cuwek amat ya? Masa calon istrinya gak di hiraukan gitu?
Itu namanya menjaga.. kan kak dinda belum halal buat dia,, jadi gak mungkinkan dia bujukin kak dinda terus mengusap air mata kak dinda,, atau merangkulnya,,, jelas fazri
Ya gak gitu kak,, tapi setidaknya beliau itu nanya kek,, sabila kesal..
Ganteng ganteng tapi cuwek,,
Sabila,, sesekali husnuzhan dek,,, apa kata kak fazri itu benar,,dinda menasehati adik kesayangannya itu
Oke deh…..
Bumi yang semakin senja,,, di penghujung usia yang entah kapan berakhirnya,,, semua aktifitas berjalan dengan lancer,,bila ada hambatan,, itu hanya kerikil kecil yang harus di gilas menjadi debu agar sampai ke tujuan dan target hidup..
Anginnya sangat kencang tidak ayal dedaunan pada berguguran.. kantong plastic bekas juga betebaran hinggak kelangit langit bumi.. terlihat dari kaca jendela.. anisa dan ayu yang baru pulang pengajian menutup wajahnya dengan jilbab besar mereka,, takut debunya kena mata,,
Di rungan kamar paling depan ada dinda yang sibuk komat kamit memuraja’ah hafalannya,, fazri sedang ngetik tugasnya sambil menghidupkan lagu nasyid dari hajaz.. sementara sabila yang “nompang kamar asyik mengacak acak lemari buku dinda,,
Tu,,t,tu,,t,,,,,, hp dinda bunyi,,
Din,, hpmu…. Siapa tau penting,, ucap fazri yang masih menatap layer laptopnya.
Palingan telkomsel atau CM ucap dinda cuwek,,
Terdengar lagu Kalimah Cinta dari inteam yang berasal dari hp dinda,,
Assalamu’alaikum… ucap dinda
Wa’alaikum salam,, din,,, ini bunda,, dinda bisa datang kerumah sakit,, mas mu zilan baru saja kecelakaan,, sekarang ada di UGD.. tut,,tut,,tut,,, akhirnya suara ibunya zilan yang dipanggilnya bunda itu terputus,, apakah kerna beliau tidak sanggup meneruskan kata-katanya atau jaringannya jelek,,
Fazri dan sabila menatap dinda yang diam seribu bahasa,,
Ayu yang sudah mengucap salam saja tidak ada yang menjawab…
Kenapa din? Tanya ayu,, fazri,,,
Dinda meneteskan air mata,, tanpa satu kata,, bibirnya kaku,, tanganya dingin seakan akan darahnya jatuh ke telapak kaki semuanya,,,
Din,,, kenapa?tanya ayu
Mas zilan kecelakaan,, sekarang lagi di UGD ucapnya terbata bata..
Innalillah,,, sekarang kita kesana ya,,, ajak ayu yang tidak mau kehabisan waktu,,
Dalam perjalanan,, fikiran gadis ceria ini kacau,, dia hanya bisa menangis,,
Ya Allah,,, aku tidak akan bersu’uzan pada Mu..desisinya dalam hati,,
Gudung yang begitu mewah,, rumah sakit ini adalah rumah sakit yang biasanya hanya golongan atas alias orang berduit yang bisa kesini kerna mahal.
Langakah dinda begitu terburu buru,, airmatanya seakan akan membanjiri lantai rumah sakit,,beberapa akhwat dari pondokan juga ikut menemani dinda,,
Keliahat seorang wanita kira kira sudah berumar 60 tahun sedang duduk dengan menundukkan kepalanya,, lelaki yang akrab di panggilnya ayah itu keliatan sedang menenangkan istrinya,,beberpa orang lagi keliatan begitu panic….
Tante,,,,, saila memeluk dinda yang sudah tiba di tempat,,
Semua mata memandanganya,,,,
Iya sayang,,
Tante,, om zilan lagi di dalam,, tadi om zilan penuh darah di kepalanya,,saila menerangkan berita itu tanpa ekspresi apa apa, maklum baru berumur 4 tahun
Hati dinda semakin sesak mendengarkan kabar itu,, ya Rabb,, ucapnya dalam hati…
Dinda menggendong saila,,ia berusaha mendekati bunda,,,
Saila di dudukkanya di atas kursi yang memang sudah di sediakan,,
Bunda,,,ini dinda,,,, ucapnya pelan sambil menggenggam tangan bunda
Bunda menatapnya,,,mata wanita berjilabab dalam itu sudah kelihatan bengkak,,
Tadi zilan pergi mengantar kawannya ke bandara,, bunda sudah bilang kalau dia bawa mobil saja,, kerna udaralagi gak bagus,, tapi dia bilang gak apa apa.. kebetulan mobilnya mau di pake ayah ketempat abangmu zaky.. jadi zilan mengalah saja..
Dari rumah posisinya di bonceng,, dan kecelakaannya ketika pulang dari bandara,, bunda baru ingat kalau zilan lupa memakai kacamatanya,, kamu tau sendiri tanpa kaca mata itu semua samar dalam pandangannya,,
Dia di tabrak lari.. entahlah nak,,, kamu yang sabar ya,, do’akan zilan selamat,,, ucap wanita lembut ini..
Air mata dinda jatuh bercucuran,,, ia baru tau kalau cinta itu sudah tumbuh di hatinya,,
Yang sabar ya din.. ucap kak nayla,, kakaknya zilan,,,penuh kelembutan,,
Dinda heran sekaligus merasa sangat di hargai pahadal ia belum siapa siapa di keluarga itu,,
Tante nagis juga ya? Tanya saila…
Dinda hanya tersenyum dengan hati penuh harap agar zilan calon suaminya selamat..
Orang tua di kampung sudah dihubungi..
Bang zaky memecahkan keheningan.. anak tertua dari keluarga zilan..
Syukran bang,, jawab dinda,,
Zaky juga adalah alumni al Azhar..istrinya adalah kak Nayla.. saudara kandung zilan yang lainnya masih di perjalanan,,
Tut,,tut,,, telpon dinda berdering,,
Bentar ya bunda,, ibu nelpon,,, pamit dinda sopan,,
Asslamu’alaikum… dinda,, nanti malam mungkin ibu dan ayahmu berangkat kesana,, tolong kasikan hpnya ke bundamu,, ibu mau ngomong,,, pinta ibuny dinda,,
Setelah itu dinda tidak tau lagi apa yang mereka bicarakan,,,
Tenang ya din… ayu dan beberapa akhwat lain memenangkan dinda,,
Dua bulan tiga hari kejadian itu telah berlalu,, alhamdulillah mas zilan selamat,, tapi beliau mengalami kebutaan,,
“ dinda,, ana ingin menyampaikan sesuatu padamu,, ucap zilan setelah beberapa minggu mereka dalam kebisuan…
Di ruangan yang begitu besar,, ada bunda, ayah, dan saudara saudar zilan yang menyaksikan percakapan itu,,
Iya mas,,, jawab dinda kaku kerna sebelumnya juga mereka tidak pernah berkomunikasi
Dinda sudah tau kalau ana sudah tidak mungkin melihat lagi,, pernikahan kita pun gagal kerna kecelakaan kemaren,,dinda,, dulu ana sangat optimis bisa membahagiakanmu,, menjagamu,, bahkan ingin mendampingimu seumur hudupku,, ana sudah tau sifat baikmu dari orang orang yang dekat denganmu.. sifat yang memang semua laki laki menginnginkan itu…tapi sekarang kondisinya lain,, ana telah buta,, ana gak akan bisa membahagaiakan mu..jadi hari ini,, lamaran ana akan ana akhiri,,nanti insya Allah ana akan telpon orang tuamu di kampung,,
Air mata dinda jatuh kelantai kramik berwana coklat muda itu,,,
Apakah menurut mas aku gak akan bahagia dengan keadaan mas sekarang ini? Tanya dinda..
Zilan tersenyum,, wajah tampannya masih saja utuh tanpa bekas apapun
Iya dinda,, bagaimana ana bisa membahagiakanmu,,, sudahlah,,, ana tidak mau di cintai kerna rasa kasihan di hatimu.. ucap zilan
Izinkan aku menjadi istrimu,, aku ingin menjagamu,, bila keinginan ma situ belum bisa mas wujudkan,, maka akulah yang mewujudkannya,,
Jangan dinda,, tolong fahami ana,,, bila kamu tidak keberatan.. jadilah adik angkat ana,, kerna ana tau semua keluarga ana sudah sangat menyayangimu.. pinta zilan.,.
Air mata dan air mata,, itulah yang menghiasi wajah indahnya,,,
Walau lamaran itu telah di batalakan namun zilan masih tersimpan di hatinya walau hanya sebatas abang,,,,
Dinda,, gadis yang penuh tanda Tanya,,, siapakah yang akan datang menjemputmu? Percayalah pada Allah,,, bahwa kesucian cintamu akan di balas dengan kesucian juga,,,,
Semua percaya bahawa kamu adalah wanita yang kuat dan tabah,, hanya lelaki sejatilah yang bisa mengambil hatimu dan layak menajdi pendamping hidupmu
Bersambung………………….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar